STUDI ANALISIS PERBUATAN SIKAP DAN KEPUTUSAN MORAL PASANGAN NIKAH DALAM KASUS PERCERAIAN DI PENGADILAN NEGERI KALABAHI KABUPATEN ALOR NUSA TENGGARA TIMUR

Abstract

Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah gagaimana faktor-faktor penyebab pasangan nikah dalam kasus perceraian di Pengadilan Negeri Kalabahi; Bagaimana bentuk sikap dan konsekuensi keputusan moral pasangan nikah dalam kasus perceraian di Pengadilan Negeri Kalabahi. Tujuan mendeskripsikan faktor-faktor penyebab pasangan nikah dalam kasus perceraian di Pengadilan Negeri Kalabahi dan bentuk sikap dan konsekuensi keputusan moral pasangan nikah dalam kasus perceraian di Pengadilan Negeri Kalabahi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif yakni suatu analisis yang menggambarkan secara terperinci hasil-hasil yang ditemukan dilapangan berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang telah ada. Data yang dikumpulkan baik data primer maupun data sekunder yang telah diperoleh dari lapangan kemudian di olah ke dalam bentuk kalimat yang baik dan jelas sehingga mudah dipahami. Peneliti menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Dalam wawancara yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah Hakim Pengadilan Negeri Kalabahi, Pelaku Pasangan Bercerai, Anak dan Keluarga. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa kasus perceraian di pengadilan negeri kalabahi dari tahun ke tahun semakin meningkat. Faktor penyebab kasus perceraian pasangan nikah di Pengadilan Negeri Kalabahi yang lebih dominan disebabkan atas tiga faktor yaitu faktor perselingkuhan, faktor ekonomi dan faktor percecokan yang tidak bisa diselesaikan. Data pada tabel yang didapatkan menunjukan jumlah kasus yang dominan adalah faktor perselingkuhan yang merupakan faktor paling tinggi dengan jumlah 8 dengan presentase 40%, kemudian diikuti dengan faktor ekonomi dengan jumlah 5 dengan presentase 25% dan yang terendah adalah faktor percecokan yang tidak bisa diselesaikan dengan jumlah 4 presentase 20%. Terlepas dari ketiga faktor diatas, ada beberapa faktor lainnya yaitu faktor meninggalkan rumah tanpa alasan dan tidak memiliki keturunan. Pada tahun 2022 jumlah kasus penceraian pasangan nikah di Pengadilan Negeri Kalabahi meningkat drastis dari tahun ke tahun yaitu sebanyak 194 kasus. Bentuk sikap dan konsekuensi keputusan moral pasangan nikah dalam kasus perceraian di Pengadilan Negeri Kalabahi, bahwa bentuk sikap yang didapatkan dari pasangan yang bercerai (istri) adalah rasa trauma yang tidak bisa dihilangkan, stress bahkan sangat merasa kecewa dengan suasana yang tidak pernah berdamai. Dan konsekuensi yang didapatkan dari kasus perceraian akan berdampak terhadap istri, perkembangan emosi anak dan pendidkan anak.