BUDAYA KOMUNIKASI MASYARAKAT SABU (STUDI PADA KOMUNITAS MASYARAKAT SABU DI DESA RAMEDUE, KECAMATAN HAWU MEHARA, KABUPATEN SABU RAIJUA)

Authors

  • Fredik Lambertus Kollo Universitas Nusa Cendana
  • Katrin Kadja Universitas Nusa Cendana

Keywords:

Budaya, Komunikasi, Simbol-simbol

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk Mendeskripsikan budaya komunikasi masyarakat Sabu di Desa Ramedue, Kecamatan Hawu Mehara dari segi penggunaan bahasa, Mendeskripsikan simbol-simbol komunikasi yang digunakan masyarakat Sabu di Desa Ramedue, Kecamatan Hawu Mehara. Peneliti menggunakan metode pendekatan deskriptif kualitatif. Data-data secaratertulis maupun lisan diperoleh dari masyarakat setempat atau pelaku utama yang diamati. Data primer dan sekunder yang telah diperoleh dari lapangan kemudian disusun dalam bentuk kalimat yang jelas untuk dipahami dengan mudah. Penelitian ini menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi.Informan dalam penelitian adalah tokoh adat dan masyarakat di Desa Ramedue. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat Sabu di Desa Ramedue dalam berkomunikasi sehari-hari menggunakan bahasa Sabu itu sendiri. Orang Sabu akan lebih leluasa ketika berkomunikasi dengan sesama orang Sabu. Orang Sabu dalam berbicara secara verbal selalu didahului dengan sapaan Sabu, Ina dan Ama orang Sabu juga kalau berbicara selalu menyapa dengan nama kesayangan atau orang Sabu sering menyebut Ngara Hawu. Seperti Na Dope, Ma Dara, Na Bole, Ma Kuji dll. Komunikasi non  verbal di budaya Sabu. Orang Sabu mempunyai tradisi yang unik dan khas yaitu Hengad’do (Cium Hidung) adalah tradisi yang mempunyai arti dan makna yang sangat penting bagi masyarakat Sabu.Sehingga cium hidung (Hengad’do) memiliki makna yang sangatmendalam yakni, keakraban dan rasa keterikatan antara satu dengan yang lain sebagai persaudaraan. Hengad’do (Cium Hidung) merupakan salaman masyarakat Sabu Raijua, bukan hanya sekedar salaman antara satu sama lain tetapi juga sebagai tanda penghormatan dari yang muda kepada yang lebih tua. Hengad’do (cium hidung) merupakan bentuk komunikasi nonverbal dan menjadi indikasi penyelesaian konflik, pengikat tali persaudaraan, tanda penghormatan, penerimaan, dan rasa terima kasih.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Agoes Moh. Moefad. 2015. “Komunikasi masyarakat ekslokalisasi pasca Penutupan dolly”. Sunan Ampel. Surabaya

Arni, Muhammad, Komunikasi Organisasi, Jakarta: Bumi Aksara,2007

BurnetTylor, Edward. 1988. Wayang, Kebudayaan Indonesiadan Pancasila. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia

Cangara, Hafied. 2009. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Gramedia Widisaran.

Dju, Thomas. 2022. Nilai-Nilai Moral dan Edukasi Dalam Tradisi Hengad’dho (CiumHidung) dan Sapaan Nama Kesayangan dalam Masyarakat Do Hawu Dimu di Kelurahan Limaggu Kabupaten Sabu Raijua. Prodi PPKn Universitas Nusa Cendana

Everett M. Rogers, D. Lawrence Kincaid. 1981. Communication Networks: Toward a New Paradigm For Research. Free Press. Universitas Michigan.

Faisal Muzzammil. 2021. “Budaya komunikasi masyarakat industri”.PT Indorama Synthetics. Purwakarta

Hardjana, Agus M. 2003. Komunikasi Intrapersonal & Komunikasi Interpersonal, Yogyakarta: Kanisius.

Imam Hambali. 2019. “Budaya komunikasi masyarakat Madura di kedung cowek Surabaya”. UIN Sunan Ampel.Surabaya

Irpan. 2019. “Komunikasi Antar Budaya dikalangan Mahasiswa”. Sunan Kalijaga.Yogyakarta

Liliweri A. (2001). Gatra-gatra komunikasi antarbudaya,Pustaka Pelajar, Yogyakarta

Liliweri A. (2003). Gatra-gatra komunikasi antarbudaya,Pustaka Pelajar, Yogyakarta

Litlejohn, 2009 Teori Komunikasi Theories Of Human Communication,Salemba Humanika. Jakarta

Ly, Petrus. Dkk. 2022 Pembelajaran Tata Krama Melalui Tradisi Unik Hengad’dho (Cium Hidung) dan Ngara Waje (Nama Pujian) Dalam Tradisi Orang Sabu di Kabupaten Sabu-Raijua

Miller, Katherine. 2005. Communication Theories: Perspectives, Processes, and Contexts. New York: McGraw-Hill.

Milles, Mathew B., dan A. Michael Huberman. 1994. An Expanded Sourcebook: Qualitative Data Analysis. London: Sage Publications.

Moleong, Lexy J. 2004. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Moleong, LexyJ. 2000. Metode Penelitian Kualitatif.Bandung: Remaja Rosdakarya

Mudjiono Y. (2013). Ilmu Komunikasi, Jaduar Press,Surabaya

Mulyana D. dkk, (1990). Komunikasi Antar Pribadi, PT.Remaja Rosdakarya, Bandung

Mulyana D. (2002). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, PT. Remaja Rosda Karya, Bandung

Mulyana D. (2007). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, PT. Remaja Rosda Karya, Bandung

Mulyana D. (2008). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, PT. Remaja Rosda Karya, Bandung

Mulyana D. (2011). Komunikasi Lintas Budaya,PT.Remaja Rosda karya, Bandung

Mulyana D. (2014). Komunikasi Antarbudaya Panduan Berkomunikasi Dengan Orang-Orang berbeda budaya, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung

Ngadda Rame. Ika. 2022. Studi tentang tata krama pergaulan menurut budaya Sabu Timur di Kelurahan Limaggu, Kabupaten Sabu Raijua. Prodi PPKn Universitas Nusa Cendana

Nurgiansah, T. H. (2021a). Pendidikan Pancasila. In Solok: CV Mitra Cendekia Media.

Novita Sari. 2020. “Komunikasi antar budaya dalam menjalin kerukunan antar umat beragamasuku Lampung dan Cina di desa Pekon Ampai kecamatan Limau kabupaten Tanggamus”. UIN Raden Intan. Lampung

Rakhmat J. (2012). Psikologi Komunikasi, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung

R. Riwu Kaho. 2000 Orang Sabu dan Budayanya. Panitia Sidang Majelis GMITXXV di Sabu April2000

Rogers, Everett M., D. Lawrence Kincaid. 1981. Communication Networks: Toward a New Paradim for Research.

Rubben, stewart, terjemahan Ibnu Ahmad, 2013. Komunikasidan Manusia,PT. Raja Grafindo, Jakarta

Schramm, Wilbur, 1985. The Process and Effect of Mass Communication. NewYork: University of Illinois Press.

Semprovivo, PhilipC. 1982. System Analysis: Definition, Processand Design. Chicago: Science Research Association, Inc.

Sihabudin Ahmad. (2011) Komunikasi Antarbudaya Satu Perspektif Multidimensi, Bumi Aksara, Jakarta

Sihabudin Ahmad. (2013). Komunikasi Antar budaya,Bumi Aksara,Jakarta.

Silalahi, Ulber (2010), Data Primer, Bandung: Refika Aditama.

Silalahi, Ulber (2010), Data Sekunder, Bandung: Refika Aditama

Litlejohn, 2009 Teori Komunikasi Theories Of Human Communication,Salemba Humanika. Jakarta

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kualitatif,Kuantitatif dan R&D.

Bandung:Alfabeta

Sugiyono. 2018 Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D.Bandung:Alfabeta

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan.Bandung:Alfabeta

Tubbs dan Moss, 1996. Human Communication: Konteks-konteks Komunikasi.

Remaja Rosda Karya.Bandung

Uchajana Onong, 1993. Dinamika Komunikasi. PT Remaja Rosda Karya. Bandung

Uchajana Onong, 1998. Dinamika Komunikasi.PT Remaja Rosda Karya. Bandung

Utami, Setyo LS. 2015. Teori-teori Adaptasi Antar budaya. Jurnal komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Taruma negara. Vol 7, No.2

Wahlstom, B. (1992). Perspectives on Human Communication. State University Press.

Wibowo. 2019. “Pola komunikasi masyarakat adat”. UIN Sunan Gunung Djati. Bandung

Widjaja. 2000. Ilmu Komunikasi Pengantar Studi, Jakarta:PT Rineka Cipta.

Wijani, I. Dewa Putu. 2004, Relasi Bahasa Dan Budaya Serta Berbagai Permasalahannya Dalam Semiotika. Vol. 5 No. 2

Williams R. (1962). Budaya, Buku Fontana, London.

Downloads

Published

2024-05-01

How to Cite

Kollo, F. L., & Kadja, K. (2024). BUDAYA KOMUNIKASI MASYARAKAT SABU (STUDI PADA KOMUNITAS MASYARAKAT SABU DI DESA RAMEDUE, KECAMATAN HAWU MEHARA, KABUPATEN SABU RAIJUA). Jurnal Kolaborasi, 5(5), 50–58. Retrieved from https://jurnalkolaborasi.com/index.php/jkb/article/view/50

Issue

Section

Articles