STRATEGI PENILAIAN DALAM PROSES PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BAGI GURU-GURU MELALUI MEDIA SOSIAL

Abstract

Telah dilakukan penelitian terhadap guru-guru yang mengajar di beberapa sekolah (SD, SLTP, dan/atau SLTA) yang dilakukan melalui media sosial yang ditentukan, baik pada grup-grup WhatsApp (WA) maupun media sosial lainnya yang dapat menjangkau keseluruhan keberadaan tempat mengajar guru. Sebaran dimaksud, ditaksir menjangkau beberapa sekolah di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan juga sekolah-sekolah di luar provinsi dimaksud. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa pada umumnya guru-guru melaksanakan pembelajaran melalui metode pembelajaran secara daring, baik dengan medianya berupa video pembelajaran dikirim ke google classroom, dan/atau yang berkaitan dengan itu. Meskipun demikian, dalam hal strategi guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagian besar mengakui mampu meskipun tidak dibarengi dengan bukti-bukti insterting RPP yang sesungguhnya digunakan sebagai persiapan dirinya dalam mengajar. Tapi dalam Pelaksanaan Pembelajaran, penilaian diri mereka terhadap strategi ini bahwa sebagian besar mereka sering menggunakan sesuai yang direncanakan, apalagi suasana Covid-19 memberikan ruang waktu yang lapang bagi mereka untuk melaksanakan pembelajaran itu. Ditilik dari penilaian kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial berupa penilaian terhadap diri sendiri menunjukkan hasil yang baik secara rata-ratanya. Dan yang terakhir dari hasil penelitian ini adalah Strategi SWOT dalam pelaksanaan pembelajaran dalam situasi Covid-19 yang merupakan penilaian terhadap diri sendiri, di mana sebagian besar menunjukkan, bahwa strategi kekuatan (strengths), di mana sekolah-sekolah umumnya telah memiliki fasilitas yang baik, termasuk fasilitas internet dan/atau paketnya yang disediakan untuk melayani kebutuhan siswa dan guru. Tetapi terdapat kelemahan (weakneses) yang terkadang orang tua siswa tak ambil pusing atas anaknya, Siswa tak diketahui secara pasti alamatnya terutama siswa baru, fasilitas di rumah siswa tak memadai, namun di satu sisi memperlihatkan peluang (oppotunietis) dari perhatian orang tua siswa yang amat memadai, meskipun dirasakan ancaman (threat) terhadap peserta didik di mana minat belajarnya di rumah mulai menurun.